Hampir semua aktifitas dalam gedung seperti kantor, hotel, rumah sakit, apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu penerangan, pendingin ruangan, lift, dan eskalator. Di Indonesia yang beriklim tropis, sebagian besar energi listrik digunakan untuk mendinginkan ruangan dengan menggunakan sistem tata udara atau dikenal dengan Air Conditioner (AC). Bangunan gedung modern menggunakan berbagai sarana untuk memberi kenyamanan bagi penghuni dan tamunya. Sarana yang memberikan kenyamanan ini disebut dengan utilitas bangunan dengan distribusi pemakaian listrik dan sistem tata udara adalah konsumen pemakai listrik terbesar. Pada dasarnya sistem tata udara terbagi menjadi 2, yaitu : - Sistem tata udara langsung (Direct Cooling). Pada sistem ini udara diturunkan suhunya oleh refrigran freon dan disalurkan ke dalam ruangan tanpa saluran udara (ducting). Jenis yang digunakan adalah AC Window berkapasitas 0,5 – 2 pk, AC split berkapasitas 0,5 – 3 pk dan AC package berkapasitas sampai 10 pk. - Sistem tata udara tidak langsung (Indirect Cooling) Refrigran yang digunakan bukan freon tetapi air es (chilled water) dengan suhu sekitar 50C. Air es dihasilkan dalam chiller (mesin pembuat es yang menggunakan refrigran sebagai zat pendingin). Sistem ini dikenal dengan sistem tata udara terpusat (Central Air Conditioning System).
Pelatihan Pengenalan Sistem dan Instalasi Tata Udara Bangunan Gedung Rumah Sakit diselenggarakan di RSUI - Depok. Tanggal, 24, 25, 28, 30, 31 Mei 2018.
Para Pengajar :
Dr. Ir. Budihardjo, Dipl.Ing., IPM
Prof. Dr. Ir. Muhamad Idrus Alhamid
Ir. Agung Subagio, Dipl.Ing
Ir. Rusdi Malin, M.Eng
Dr.-Ing. Ir. Nasruddin, M.Eng
Dr. Ardiyansyah, ST., M.Eng
Dr. Ir. Imansyah Ibnu Hakim, M.Eng
Drs. Oce Murdiaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar