Senin, 02 Maret 2020

Sistem Instalasi dan Proteksi Jaringan Listrik

Listrik adalah sarana yang sangat vital pada Industri atau Gedung, Kesalahan dalam pemasangan suatu instalasi listrik dapat mengakibatkan kerugian baik harta maupun nyawa.
Sistem pengaman dari Instalasi listrik haruslah dirancang sedemikian rupa. Sehingga prinsip Instalasi listrik yaitu Keamanan, Keandalan dan kemudahan dapat terealisasi.




Pelatihan Sistem Instalasi dan Proteksi Jaringan Listrik di selenggarakan di P2M DTM FTUI, Tanggal, 02-03-2020 s.d. 04-03-2020

Pengajar
Ir. A. Damar Aji, M.Kom
Drs. Kusnadi, M.Si., ST

Kamis, 25 Juli 2019

Dasar Mekanik Otomotif

Mesin yang menggunakan bahan bakar bensin dinamakan motor bensin.Pada motor bensin,penyaluran bahan bakarnya menggunakan karburator. 
Mesin yang menggunakan bahan bakar solar dinamakan motor diesel.Pada motor diesel,penyaluran bahan bakarnya menggunakan bosh pump.
Konstruksi motor diesel pada umumnya mempunyai konstruksi mesin yang lebih kuat dan lebih berat daripada konstruksi motor bensin,karena sistem pembakaran pada motor diesel mempunyai daya yang lebih kuat dibandingkan sistem bahan bakar motor bensin sehingga motor diesel membutuhkan konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan konstruksi motor bensin.

Pada mesin 2 takt mempunyai 2 langkah kerja,yaitu:
  1. Langkah kompresi:Torak/piston bergerak dari TMB ke TMA,saluran masuk bahan bakar terbuka,campuran bahan bakar & udara masuk ke ruang karter& gas yang ada di ruang bakar dimampatkan oleh piston.
  2. Langkah ekspansi:Beberapa derajat sebelum TMA busi meloncatkan bunga api listrik & gas yang ada di ruang bakar akan terbakar & timbul tekanan yang tinggi sehingga mendorong piston ke TMB.Saluran masuk tertutup & bahan bakar di dalam karter naik ke ruang bakar melalui saluran pembilasan sekaligus mendorong gas sisa pembakaran keluar dari ruang bakar melalui saluran buang.
Pada mesin 4 takt mempunyai 4 langkah kerja,yaitu:
  1. Langkah hisap: katup hisap membuka, torak bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah ,dan menghisap campuran bensin dan udara.
  2. Langkah kompresi:torak bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas,pada saat torak akan mencapai titik mati atas,busi meloncatkan bunga api listrik yang membakar campuran bensin dan udara .Kemudian timbul ledakan yang mendorong torak ke TMB.
  3. Langkah usaha:torak bergerak dari TMA ke TMB karena terdorong oleh ledakan yang timbul pada saat kompresi,pada saat ini timbul langkah kerja/langkah usaha.
  4. Langkah buang:torak bergerak dari TMB ke TMAdan membuang sisa gas hasil pembakaran.pada saat ini katup buang membuka.
Proses tersebut terjadi berulang-ulang dimulai dari langkah hisap sampai langkah buang dan menggerakkan mesin.

Pelatihan Dasar Mekanik Otomotif diselenggarakan di P2M DTM FTUI - Salemba dan DTM FTUI  - Depok. Tanggal, 22 Juli s/d 26 Agustus 2019

Pengajar
Fuad Zainuri, ST., M.Si
Ghani Heryana, ST., MT
Fery Ferdiansyah
Saripudin

Minggu, 07 Juli 2019

Pelatihan Maintenance Management

Kegiatan pemeliharaan saat ini dipandang sebagai suatu yang strategis terhadap kontribusi profit perusahaan. Dengan pemeliharaan yang baik diharapkan berdampak pada “Operational excellent”. Perkembangan manajemen pemeliharaan dari Breakdown Maintenance - Preventive Maintenance/PM (Time Based) - Predictive Maintenance (Condition Based) hingga TPM menjadikan personil maintenance harus merubah pola pikir dan  meningkatkan kompetensinya selama ini. 

Seiring dengan berubahnya teknologi, tuntutan dan karakter peralatan, maka pola-pola kegagalanpun ikut berubah. Predictive Maintenance dengan “Condition Monitoringnya” diharapkan  dapat menjawab tuntutan tersebut. 

Strategi pemeliharaan yang berkembang pesat seperti Reliability centered maintenance, PM optimization, dan physical asset management, akhir-akhir ini menjadi topik bahasan yang cukup hangat didiskusikan di kalangan dunia pemeliharaan.

Kegiatan pemeliharaan yang efektif juga harus memiliki tolok ukur kemajuan. Oleh karena itu setiap bagian pekerjaan memiliki parameter (indikator) yang dapat dilihat semua orang agar dapat memantau tingkat keberhasilannya.
Pelatihan Maintenance Managemen diselenggarakan di MRT - Jakarta. Tanggal, 8-10 Juli 2019

Pengajar :
Dr. Ir. Warjito, M.Eng
Dr. Ridho Irwansyah, ST., MT
Dr. Gunawan, ST., MT

Rabu, 22 Mei 2019

Silaturahmi Karyawan P2M DTM FTUI 1 Mei 2019

Meluangkan sedikit waktu dari rutinitas kerja sehari-hari untuk berlibur bersama keluarga maupun dengan rekan kerja untuk bersantai dengan melakukan kegiatan Silaturahmi. 

Kegiatan Silaturahmi bisa dikatakan kegiatan yang sangat penting untuk menyegarkan kembali pikiran dari segala aktivitas pekerjaan. Selain untuk mempererat silaturahmi maupun mengakrabkan antar karyawan. 

Kegiatan Silaturahmi diadakan di kediaman Bpk Ardiyansyah.

Berikut Foto Kegiatan Silaturahmi :




Jumat, 10 Mei 2019

Kunjungan P2M Departemen Teknik Mesin, FTUI ke PT. Efsindo jaya Pratama

P2M Departemen Teknik Mesin, FTUI berkunjung ke PT. Efsindo jaya Pratama Jl. Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tanggal 10 Mei 2019 pada kunjungan ini PT. Efsindo jaya Pratama akan mengadakan Pelatihan Design Pompa.



Kamis, 09 Mei 2019

Pelatihan Teknik Las dan Inspeksi

Yang dimaksud teknik Inspeksi dalam hal ini adalah suatu cara atau metode melakukanpemeriksanaan kondisi teknis peralatan kerja agar alat kerja tersebut dapat dioperasikan secaraefisien dan aman (tidak membahayakan).Masalah inspeksi dalam pelaksanaannya akan menyangkut berbagai aspek, di mana aspek yangsatu sama lain saling berkaitan.



Segala langkah pelaksanaan inspeksi harus dilakukan berdasarkan pedoman pelaksanaan yangtelah saling disetujui oleh berbagai fihak. Di antaranya OWNER perusahaan pelaksana jasainspeksi dan inspektor dari instansi pemerintah. Untuk itu maka dipakailah buku-buku standar internasional seperti ASME, AWS, ASTM, API, JIS, SNI dan sebagainya.

Pelatihan Teknik Las dan Inspeksi diselenggarakan di PT MRT Jakarta dan di P2M DTM FTUI, tanggal 7 s/d 10 Mei 2019.

Para Pengajar :
Ir. Sabandi Ismadi, M.Sc
Prof. Dr. Ir. Winarto, M.Sc
Ir. Adiyatmaja Shidik

Rabu, 24 April 2019

CQI For Hardening & Quenching Batch 3

Kemajuan teknologi khususnya dalam bidang teknik juga perlu diiringi dengan berkembangnya metalurgi untuk mengimbangi permintaan kriteria-kriteria bahan yang sesuai. Hal ini sangat ungkin untuk mengembangkan metode-metode dalam rangka memenuhi criteria bahan yang diinginkan. Baja merupakan bahan yang juga dapat digunakan sebagai alat potong, sehingga dituntut untuk mempunyai kekerasan yang diinginkan. Untuk mendapatkan baja dengan karakteristik seperti diatas maka perlu diadakan proses heat treatment yang tepat, sehingga akan mendapatkan hasil maksimal. Dalam usaha mendapatkan kekerasan yang tinggi biasanya dilakukan dengan proses pendinginan cepat tanpa menghiraukan akibat dari proses tersebut, sehingga hasilnya akan mengalami keretakan. Untuk itu perlu metode pendinginan Double Quenching untuk mengatasi hal tersebut. Dengan metode pendinginan double quenching 1,2,3, detik padamedia (air) dilanjutkan media oli SAE 10 kekerasannya 8,87 HRc,14,8 HRc, 19 HRc; 1,2,3, detik pada media (I) dilanjutkan pada media I) oli SAE 30 kekerasannya 8,07 HRc, 13,4 HRc, 16,53 HRc; 1,2,3,detik pada media dilanjutkan padamedia (II) oli SAE 50 kekerasannya 6,47 HRc, 10,8 HRc, 13,73 HRc, dengan hasil tidak retak. Dengan bertambah lamanya pada media (I) AIR dan semakin kecilnilai viskositasnya oli pada media II nilai kekersannya akan semakin tinggi. Untuk Menghindari keretakan pada hasil pengujian, lamanya waktu pendinginan pada media I dibatasi hingga mencapai suhu terbentuknya martensit 100 %.

Pelatihan CQI For Hardening & Quenching Batch 3 diselenggarakan di PT. Musashi Auto Parts Indonesia, EJIP Industrial Park Plot 3J-2 Bekasi, Jawa Barat, tanggal 22 s/d 24 April 2019


Sistem Instalasi dan Proteksi Jaringan Listrik

Listrik adalah sarana yang sangat vital pada Industri atau Gedung, Kesalahan dalam pemasangan suatu instalasi listrik dapat mengakibatkan k...